Menggapai asa dalam kehidupan
sepahit jamu godok buatan Mbok Minah, tak selalu mulus dan pahit. Aku hanya
mampu mengais kerikil amarah yang tersebar di hatiku saat mengetahui lusinan
harapan yang kubisikkan pada rembulan jauh berbeda dari kenyataan. Bunga dalam
tidurku selalu memanggilku. Sebuah panggilan yang abstrak.
Aku seakan tertarik ke alam bawah
sadarku. Kurasakan kakiku yang mulai tenggelam dalam sebuah kolam memori akan
angan dan citaku yang tak terwujud. Lekang dijeram kain kasa yang dicelup ke
dalam sungai pengharapan palsu.
Bagai seberkas cahaya yang hilang
ditelan pekatnya malam, aku memilih untuk membaur dengan kegelapan. Membiarkan jiwa dan raga ini bebas dari persepsi dan rencana yang mengikatku. Garis linear
yang hanya ditentukan oleh Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar