ini karya tulis IPS gue waktu kelas 12 kemarin. kata gurunya kalo ga bikin nih kartul gue gabisa ikut uas. yahsudah atas ancaman tak langsung tersebut gue susun karya tulis ini.
btw nih kartul ga asal gue copas sana sini. sebagian besar adalah hasil pengamatan gue sendiri lho, hihihi. well, semoga dnegan gue share nih kartul bisa jadi referensi kalian okay! :D enjouy!!
Bab I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Maraknya Korean
Wave atau Budaya Korea yang sudah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia khususnya untuk para remaja membuat
mereka berbondong-bondong mengikuti segala hal yang berbau Korea, dimulai dari
segi budaya, makanan, trend berpakaian, hiburanya, serta musiknya yang saat ini
sangat digandrungi oleh berbagai macam orang di seluruh belahan dunia. Tak
heran sekarang Korea Selatan menjadi salah satu Negara Terpandang dan Ternama
di Asia setelah China dan Jepang. Hal ini pun tak lepas dari kontribusi
Pemerintahan Korea yang dengan gencar mendukung kegiatan pengenalan budaya
Korea Selatan hingga mendunia. Keseriusan dalam pembinaan sumber daya alam dan
manusia nya pun patut diacungi jempol karena mereka berhasil menciptakan
orang-orang hebat di berbagai bidang khususnya dalam bidang teknologi dan
informasi, pemerintahan, pendidikan, hingga industry hiburan. Tak dapat saya
pungkiri bahwa demam Hallyu Wave ini
juga menjalar dalam tubuh saya.
Topik dalam karya tulis ini tidak hanya
berisi pandangan mengenai Hallyu Wave yang
merebak di kalangan para remaja wanita di Lingkungan SMKN 25 Jakarta dan
paradigma seorang fangirl tetapi juga terdiri beberapa informasi yang membuat kita
sadar bahwa hal ini berpengaruh terhhadap pola pikir, perilaku, serta mental
yang tanpa kita sadari membawa pengaruh yang positif bagi diri mereka sendiri
dan orang lain.
Oleh karena itu sebagai seorang KPOPERS (sebutan
untuk penggemar KPOP) ingin menyajikan informasi yang berkaitan dengan hubungan
social yang terjadi pada seorang fangirl dimana
banyak paradigma yang bermunculan dan ditujukan untuk seorang fangirl yang
berkonotasi negative. Maka dari itu pada kesempatan ini saya ingin meluruskan
hal tersebut dan memberikan informasi yang sejelas-jelasnya agar bermanfaat
bagi kita semua.
Akhir kata, semoga latar belakang ini akan
menguatkan karya tulis saya ini dan karya tulis ini mampu memberikan sumbangan
yang berarti dan bermanfaat bagi kita semua dan kembali, mengingatkan kita
semua untuk selalu menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri.
1.2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan Tujuan Khusus mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial, masalah yang dibahas adalah mengenai pengaruh KPOP terhadap
para Remaja. Dengan pokok bahasan lebih spesifik yaitu:
1. Pengertian Korean
Pop
2. Perbedaan pola pikir, tingkah laku, dan
keadaan mental seorang KPOPERS dengan
murid biasa
3. Dampak negative dan positive KPOP bagi para
remaja di sekolah
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini di bagi menjadi 2 yaitu,
tujuan umum dan khusus:
Tujuan Umum
1.
Untuk
mengetahui perkembangan k-pop dikalangan remaja.
2.
Memberikan
informasi kepada remaja mengenai perkembangan k-pop
3.
Memberikan
informasi kepada remaja mengenai dampak budaya k-pop.
4.
Memberikan
gambaran kepada remaja mangenai pengaruh k-pop dalam kehidupan.
5.
Menyajikan
data mengenai remaja yang berkaitan dengan perkambangan k-pop
6.
Menampilkan
data yang dapat memberikan masukan pada remaja yang menyukai k-pop
7.
Diharapkan
dapat menambah pengetahuan para pembaca makalah
Tujuan Khusus
1.
Memenuhi
tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
1.4. Manfaat Penulisan
Sebagai wacana awal bagi penyusunan karya
tulis selanjutnya.
Sebagai literature untuk lebih memahami
hubungan antara manusia dengan yang lainya
Menghilangkan paradigma negative terhadap
Fans KPOP di Indonesia
1.5.Hipotesis
Dengan
melihat fenomena K-pop yang sering muncul di layar televisi banyak remaja
Jakarta yang menyukai K-pop.
1.6. Metodelogi Penelitian
Dalam penulisan Karya Tulis ini, metodologi
penelitian yang digunakan adalah :
Wawancara Langsung, yaitu dengan mewawancarai
beberapa narasumber yang berhubungan dengan karya tulis ini
Penjelajahan internet yaitu dengan mencari
beberapa informasi di mesin pencari yang tidak penulis tidak dapatkan dari
buku-buku.
Membagi angket sebanyak 10 lembar di kelas
XII Pemasaran 2.
1.7. Sistematika
Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara keseluruhan
tentang makalah ini, berikut disajikan sistematika pembahasan makalah yang terdiri
dari 3 bab, dengan susunan sebagai berikut
BAB I
PENDAHULUAN
Berisi tentang pembahasan tentang latar
belakang pembahasan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,
metodologi penelitian dan sistematika penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan hasil pengolahan data dari
narasumber dan internet mengenai seluruh
sub bab atau elemen-elemen yang ada dalam Korean Pop, Fangirl, dan Lingkungan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bagian akhir dari penulisan
makalah. Isi bab ini adalah ringkasan dan kesimpulan atas pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, yang
dirangkum dalam bentuk kesimpulan.
Bab II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Remaja
Remaja dalam bahasa Latin adalah adolescence,
yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Istilah
adolescence sesungguhnya mempunyai arti yang luas, mencakup kematangan
mental,emosional, social, dan fisik (Hurlock, 1991). Pandangan ini didukung
oleh Piaget (Hurlock, 1991) yang mangatakan bahwa secara psikologis remaja adalah
suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa,
suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang
yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Memasuki
masyarakat dewasa ini mengandung banyak aspek afektif, lebih atau kurang dari
usia pubertas.
Masa remaja adalah waktu meningkatnya
perbedaan di antara anak muda mayoritas, yang diarahkan untuk mengisi masa
dewasa dan menjadikannya produktif, dan minoritas yang akan berhadapan dengan
masalah besar. Masa remaja, menurut Mappiare (1982), berlangsung antara umur 12
tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun
bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu usia
12 atau 13 tahun sampai dengan 17 atau 18 tahun adalah masa remaja awal dan
usia 17 atau 18 sampai dengan 21 atau 22 tahun adalah masa remaja akhir.
Remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang
jelas. Mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat
diterima secara penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja berada di
antara anak dan orang dewasa. Oleh karena itu remaja seringkali dikenal dengan
fase “mencari jati diri” atau fase “topan dan badai”. Remaja masih belum mampu
menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Namun
fase remaja merupakan fase perkembangan yang berada pada masa amat potensial,
baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik (Monks dkk; 1989).
Dari seluruh definisi remaja yang dikemukakan
di atas dapat disimpulkan bahwa remaja termasuk dalam kategori usia 12 tahun
sampai 22 tahun, berada pada masa transisi antara masa anak-anak dan masa
dewasa yang mengalami fase perkembangan menuju kematangan secara mental, emosi,
fisik, dan sosial.
2.2. Pengertian K-POP
K-pop kepanjangan dari Korean Pop (Musik Pop
Korea) merupakan jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Jenis
musik ini adalah jenis pop. Banyak artis dan kelompok musik populer yang
berasal dari Korea Selatan dalam negeri dan populer di mancanegara.
Kegandrungan akan musik K-pop merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pada
Demam Korea (Korean Wave) diberbagai Negara, termasuk Indonesia. K-pop ada
sejak tahun 1960-an, pengaruh dari musik J-pop (Japan Pop). Menurut pengamatan
dari pengamat musik Indonesia, yaitu Bens Leo. Musik Korea bangkit karena
adanya pengaruh dari kebangkitan musik Jepang (J-Pop). Jika dalam beberapa
waktu lalu musik Jepang bangkit dengan grup musiknya masing-masing, Korea
bangkit dengan kekuatan grup vokal, baik boyband maupun gilrband. Bens Leo juga
menjelaskan bahwa K-Pop sudah dipersiapkan dalam sejak waktu lima tahun lalu,
karena Korea Selatan ingin mendapatkan pengakuan atau kebudayaan mereka. Musik
Korea mempunyai dua unsur utama yaitu fashion dan musik itu sendiri. Biasanya
musik Korea mengusung musik dance, beraliran hiphop, serta unsur koreografi dan
kostum yang menarik. Disini kengunggulan dalam "ketampanan dan
kecantikan" juga di tonjolkan, selain kualitas pencipta musik oleh mereka
sendiri.
2.3. Perkembangan
K-POP Dari Masa Ke Masa
Musik pop Korea pra-moderen pertama kali
muncul pada tahun 1930-an akibat masuknya musik pop Jepang yang juga turut
memengaruhi unsur-unsur awal musik pop di Korea. Penjajahan Jepang atas Korea
juga membuat genre musik Korea tidak bisa berkembang dan hanya mengikuti
perkembangan budaya pop Jepang pada saat itu. Pada tahun 1950-an dan 1960-an,
pengaruh musik pop barat mulai masuk dengan banyaknya pertunjukkan musik yang
diadakan oleh pangkalan militer Amerika Serikat di Korea Selatan. Musik Pop
Korea awalnya terbagi menjadi genre yang berbeda-beda, pertama adalah genre
"oldies" yang dipengaruhi musik barat dan populer di era 60-an. Pada
tahun 1970-an, musik rock diperkenalkan dengan pionirnya adalah Cho Yong-pil. Genre lain yang cukup
digemari adalah musik Trot yang
dipengaruhi gaya musik enka dari Jepang.
Debut penampilan kelompok Seo Taiji and Boys di tahun 1992
menandakan awal mula musik pop moderen di Korea yang memberi warna baru dengan
aliran musik rap, rock, techno Amerika. Suksesnya grup Seo Taiji and Boys diikuti grup musik lain seperti Panic, dan Deux. Tren musik ini turut melahirkan banyak grup musik dan musisi
berkualitas lain hingga sekarang. Musik pop dekade 90-an cenderung beraliran
dance dan hip hop. Pasar utamanya adalah remaja sehingga dekade ini muncul
banyak grup “Teen Idol” yang sangat digilai seperti CLON, H.O.T, Sechs Kies, S.E.S, dan g.o.d.
Kebanyakan dari kelompok musik ini sudah bubar dan anggotanya bersolo-karier.
Pada tahun 2000-an pendatang-pendatang baru
berbakat mulai bermunculan. Aliran musik R&B serta Hip-Hop yang berkiblat
ke Amerika mencetak artis-artis semacam MC
Mong, 1TYM, Rain, BIGBANG yang cukup
sukses di Korea dan luar negeri. Beberapa artis underground seperti Drunken Tiger, Tasha (Yoon Mi-rae) juga memopulerkan warna musik kulit hitam
tersebut. Musik rock masih tetap digemari di Korea ditambah dengan kembalinya Seo Taiji yang bersolo karier menjadi
musisi rock serta Yoon Do Hyun Band
yang sering menyanyikan lagu-lagu tentang nasionalisme dan kecintaan terhadap
negara. Musik techno memberi nuansa moderen yang tidak hanya disukai di Korea
saja, penyanyi Lee Jung-hyun dan Kim Hyun-joong bahkan mendapat
pengakuan di Cina dan Jepang. Musik balada masih tetap memiliki pendengar yang
paling banyak di Korea. Musik balada Korea umumnya dikenal dengan lirik sedih
tentang percintaan, seperti yang dibawakan oleh Baek Ji Young, KCM, SG Wannabe, dan sebagainya. Musik balada
umumnya digemari karena sering dijadikan soundtrack drama-drama televisi
terkenal seperti Winter Sonata, Sorry I
Love You,Stairway to Heaven dan sebagainya.
Berbagai artis Korea menangguk kesuksesan di
dunia internasional seperti BoA yang
menembus Jepang dan digemari di banyak negara. Kemudian artis-artis lain
seperti Rain, Se7en, Shinhwa, Ryu
Shi-won, dan sebagainya berlomba-lomba untuk menaklukkan pasar musik di
Jepang. Rain tercatat sebagai artis
Asia pertama yang mengadakan konser internasional bertajuk RAINY DAY 2005 Tour, di Madison Square Garden.
2.4.Sikap Remaja yang Menyukai KPOP
1.
Suka
histeris saat melihat foto wajah Idola terbaru mereka.
Hal tersebut terjadi saat mereka melihat foto
terbaru Idola mereka di sebuah situs jejaring social. Para KPOPERS mengeluarkan
reaksi seakan-akan mereka belum melihat wajah Idola mereka selama
bertahun-tahun maka tak jarang mereka sangat bersemangat apabila hanya melihat
wajah idola mereka. Bersikap histeris yang agak berlebihan terkadang juga
mengundang rasa tidak nyaman bagi para orang awam di sekitar mereka. Tidak
hanya bersikap histeris, tetapi mereka juga sering menjadikan foto Idola mereka
sebagai foto profil di situ jejaring social.
2.
Tangan
dan kakinya otomatis ikut bergoyang jika sudah
mendengar lagu K-pop.
KPOPERS terkenal mempunyai gerak reflex saat
mereka mendengar lagu K-POP. Irama yang dilantunkan lagu K-POP biasanya
terkesan up-beat dan bersemangat
sehingga mengundang tubuh mereka untuk ikut bergoyang mengikuti irama yang ada.
3.
Ingin
tahu terhadap segala informasi yang berhubungan dengan Korea
Sebagai KPOPERS wajib sekali mengetahu segala berita yang
sedang naik daun di Korea sana. Tak di ragukan lagi, mereka pun memburu berita
tersebut melauli internet. Selanjutnya, para KPOPERS pun juga aktif di berbagai
forum yang membahas semua hal tentang Korea, mulai dari Drama, Musik, Film,
hingga Kuliner. Lalu untuk mendapatkan berita-berita terkini tentang Korean
Entertainment sekarang sudah tersedia situs di internet yang update sekali tentang dunia K-pop, mulai
dari Bahasa Indonesia, Inggris, Thailad, Prancis, atau yang lainya semua ada.
4.
Tahu
beberapa kosakata dalam Bahasa Korea
Sering
mendengar lagu KPOP pastinya sudah tidak asing lasi dengan kosakata dalam
Bahasa Korea misalanya, 사랑해 (Saranghae), 오빠 (Oppa)
, 감사합니다 (Kamshahamnida), dan 안녕하세요 (Anyeonghaseyo).
Ternyata menyukai KPOP menghasilkan manfaat yang berguna bagi pengembangan diri
seperti belajar Bahasa Korea yang lumayan untuk menambah wawasan diri sendiri.
5.
Mengoleksi segala hal tentang atribut Korea
melalui online shop atau pergi ke Korea
Untuk menunjukan bahwa kita Fans mereka
otomatis kita ingin mengoleksi semua tentang idola kita. Mau itu lightstick,
banner, cd, dan lain-lain, tidak jarang K-pop lover memburu atributnya langsung
hingga pergi ke Korea.
2.5. Pola pikir dan tingkah laku KPOPERS
di mata Psikolog
Seorang psikolog pernah mengatakan:
Jangan pernah meremehkan anak-anak yang mencintai/mengagumi selebriti Korea.
karna hati mereka lebih murni, hangat daripada orang lain. Mereka tulus
mencintai artis tersebut. mereka berteman dengan orang yang memiliki
ketertarikan yang sama walaupun berbeda kota, umur, negara. Mereka tidak
mendiskriminasi orang berdasarkan ras. Mereka berusaha mengatasi perbedaan
bahasa dan budaya. Mereka adalah orang yang tidak mudah menyerah, gigih dan
tidak menghianati orang yang mereka sukai.
Menurut investigasi, ketika mereka
mencintai memuja selebriti korea mereka mengalami hal yang tak pernah dialami
sebelumnya. Mereka memahami makna dari bersyukur. Hati mereka menjadi lebih
sensitive dari pada sebelumnya. Mereka menjadi lebih peduli terhadap orang
lain. mereka adalah orang-orang yang mudah tersentuh.
Cara berpikir merekapun berbeda dengan
orang lain. mereka adalah tipe orang-orang yang tidak mudah terpengaruh cinta,
mereka juga termasuk orang-orang yang tidak pernah berpikir melakukan hal-hal
buruk. Karna criteria mereka saat mencari pasangan sangat tinggi. Menurut
mereka kpribadian seseorang jauh lebih penting dari pada penampilan seseorang.
Mereka juga termasuk orang-orang yang
memiliki memori kuat dan baik. Mereka dengan mudahnya menyerap lyric lagu korea
yang tidak mereka mengerti. Mereka adalah orang-orang ceria yang memiliki
kemampuan koordinasi sangat tinggi. Memiliki tekad yang kuat untuk membeli
sesuatu yang berhubungan dengan selebriti yang mereka sukai.
2.6.Dampak Positive dan Negative KPOP
terhadap remaja di sekolah
Dampak Positive
1. Dapat menjadi salah satu sarana
hiburan untuk menyegarkan otak dari kegiatan-kegiatan sekolah yang menguras tenaga dan pikiran.
2. Menambah pengetahuan tentang
kebudaanyaan negara lain.
3. Menjadikan idola kpop kita sebagai
motivasi dan isnpirasi untuk hal yang positif
4. Mengetahui bahasa korea dan mulai
mepelajari nya dengan antusias.
5. Sarana untuk menambah teman dari
berbagai tempat di seluruh penjuru dunia secara
tidak langsung(melalui dunia maya).
6. Memiliki mental yang positif karena
pada dasarnya KPOP itu merupakan vitamin bagi mereka.
Dampak Negative
1. Lebih memilih mendengarkan lagu K-pop
atau lebih memilih berdandan mirip dengan idolanya yang terkesan lebih
‘terbuka’ serta mengikuti gaya hidup masyarakat Korea Selatan
2. Lebih senang berbicara bahasa Korea
dibandingkan berbicara Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal tersebut
menurunkan nilai kebangsaan dan kebudayaan bagi bangsa Indonesia karena
pengaruh asing itu.
3. Menjadi lebih konsumtif dan juga
terkesan boros karena membeli pernak
pernik, tiket konser, ataupun album original dari idolanya
4. Mengganggu aktivitas belajar
5. Kegiatan bersosialisasi di kehidupan nyata
nya berkurang dan terkesan menajdi anti social karena asyik sendiri dengan
dunianya.
Bab III PENELITIAN
Pada bab 3 ini akan
dijelaskan mengenai jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan
teknik analisa data.
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang
saya gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan penelitian
korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai
dengan pengertian tersebut saya menghubungkan data-data yang saya dapat antara
yang satu dengan yang lain. Selain itu saya juga menghubungkan data-data yang
ada dengan landasan teori yang kami gunakan. Sehingga diharapkan penelitian
saya bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.
3.2. Sumber data
Sumber data saya
adalah beberapa siswa SMKN 25 Jakarta, yang kira-kira kami ambil sampel adalah
10 siswa.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik
pengumpulan data yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah dengan angket.
Dengan angket saya dapat menyimpulkan, melalui jumlah koresponden yang menjawab
pertanyaan tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang menjawab dengan
jawaban yang berbeda pada pertanyaan yang sama. Dan setiap dari pertanyaan itu
akan saling berkaitan.
3.4. Teknik Analisis Data
Cara saya dalam menganalisis data yang saya dapat yaitu dengan
pertama-tama memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan
telah diperoleh dengan baik. Lalu saya mulai menghitung jumlah data, setelah
itu kami mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan pada angket
berdasarkan jumlah responden yang memilih. . Langkah berikutnya, sesuai dengan
jenis penelitian saya, saya menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain
dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, saya menuangkannya
dalam karya tulis ini.
Bab IV PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
Untuk mendapatkan data
yang mendukung karya tulis ini saya membuat daftar pernyataan mengenai
“Pengaruh K-pop Terhadap Remaja SMKN 25 Jakarta” yang disusun dalam angket di bawah ini dan
kami sebarkan pada siswa SMKN 25 Jakarta khususnya kelas XII Pemasaran 2 disertai pula hasilnya.
ANGKET
1.
KPOP
merupakan budaya Korea yang sedang merajalela di kalangan remaja
2.
KPOP
identik dengan boyband,girlband,actor,dan aktris dengan wajah tampan dan cantik
3.
Menyukai
KPOP karena music nya yang unik dan enak di dengar dan koreografi tarian nya yang dibawakan dengan baik
4.
Menyukai
idola korea karena tampang dan wajah
yang sempurna
5.
Mampu
menghafal berbagai macam lirik lagu korea
6.
Mengetahui
berbagai macam kosakata korea
7.
Tidak
menyukai KPOP karena alasan tertentu
8.
Menyukai
KPOP berarti tidak menyukai budaya negeri sendiri
9.
Menggemari
KPOP membuat waktu belajar jadi terganggu
10.
Tahu
semua artis KPOP
11.
Merasa
risih terhadap teman yang menggilai KPOP
12.
Prestasi
sekolah para KPOPERS cenderung tidak bagus
13.
Menjadikan
idola kpop kita sebagai motivasi dan isnpirasi untuk hal yang positif
14.
Meningkatnya
budaya konsumtif karena harus membeli semua pernak-pernik KPOP
15.
Menjadi
anti social di kehidupan nyata karena terlalu sibuk mencari kegiatan idola di
dunia maya.
16.
Sarana
untuk menambah teman dari berbagai tempat di seluruh penjuru dunia secara tidak langsung(melalui dunia maya).
17.
Dapat
menjadi salah satu sarana hiburan untuk menyegarkan otak dari
kegiatan-kegiatan sekolah yang menguras
tenaga dan pikiran.
18.
Menambah
pengetahuan tentang kebudaanyaan negara lain.
19.
Menghambur-hamburkan
uang hanya untuk membeli album ataupun mendownload di internet.
20.
Menambah
wawasan tentang budaya Negara lain untuk lebih mengerti kebudayaan Negara nya
sendiri.
21.
Mengidolai
artis korea secara berlebihan membuat anda sadar bahwa itu tidak baik.
22.
KPOPERS
Memiliki pola pikiran yang berbedadan cenderung lebih cerdas dan kritis daripada remaja biasa.
23.
KPOP
membawa dampak positif bagi para remaja di sekolah
24.
KPOP
membawa dampak negative bagi para remaja di sekolah
25.
KPOP
membawa dampak positif maupun negative bagi para remaja di sekolah
4.1.
Pengetahuan
akan KPOP
Menurut hasil angket kami, didapatkan bahwa
yang mengetahui apa itu K-pop secara secara pasti adalah 9 orang dari total 10
angket yang dibagikan tetapi 1 orang tidak mengetahuinya secara pasti.
Hal itu menunjukkan bahwa responden yang
mengetahui secara persis apa itu K-pop, jika dimasukkan dalam persen maka 90 %
responden menyatakan mengetahui K-pop, sedangkan 10 % lainnya tidak begitu mengetahui tentang
K-pop.
Hasil ini menunjukkan bahwa murid Kelas XII
Pemasaran II sebagian besar mengetahui secara persis apa itu K-pop. Dengan
demikian bahwa fenomena K-pop bukan hanya melanda remaja Indonesia secara umum
yang saat ini sering kita saksikan di layar televisi seperti antrian pembelian
tiket SUPER JUNIOR (boyband asal Korea) tetapi juga melanda remaja di kelas XII
Pemasaran II secara khusus.
4.2.
Alasan
Ketertarikan Pada K-pop
Dari 10 angket yang telah kami bagikan hanya
8 orang yang mempunyai alasan ketertarikan pada K-pop. Dari ke 8 responden
tersebut mayoritas memiliki alasan lagunya enak didengar dan artis Korea
memiliki paras yang cantik dan tampan, serta sebagian kecil menyukai karena
dance atau tarian artis-artis tersebut bawakan.
Berikut daftar alasan ketertarikan :
Alasan
|
Jumlah orang
|
Lagu yang menarik
|
1
|
Lagu dan wajah para artisnya
|
2
|
Lagu dan tariannya
|
2
|
Wajah artisnya
|
2
|
Wajah, tarian, dan lagu
|
1
|
Jumlah
|
8
|
4.3. Dampak Pengaruh K-pop
Melalui
hasil angket yang telah saya sebarkan sebelumnya, didapat hasil bahwa dari
jumlah 10 responden yang mengerti akan dampak K-pop 6 orang
sedangkan 4 responden lainnya tidak memiliki dampak positif dan negatif dalam
kehidupannya. Meskipun menyukai K-pop semua responden masih mengetahui budaya
lokal (Betawi) hal ini dibuktikan dengan hafalnya mereka terhadap lagu-lagu
daerah betawi dan seluruh nusantara.
Berikut
daftar dampak positif dan negatif :
Tabel
4.3.1
Dampak
|
Jumlah
orang
|
Positif
|
2
|
Negatif
|
0
|
Positif
dan negative
|
4
|
Jumlah
|
6
|
Jadi,
persentase dari tabel di atas adalah sebagai berikut :
Dampak
positif =
33,33 %
Dampak
negatif =
0 %
Dampak
positif dan negatif = 66,67 %
Bab V PENUTUP
Dalam
bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan
uraian pada bab IV dapat disimpulkan bahwa:
a. Sebagian
besar dari murid kelas XII Pemasaran 2 telah mengetahui tentang K-pop secara
pasti, tetapi ada juga sebagian kecil lainnya yang belum begitu mengetahui apa
itu K-pop.
b. Masih
ada sebagian dari kita yang belum mengetahui secara pasti dampak fenomena
K-pop, walaupun sebagian ada yang mengetahui secara pasti.
c. Menurut
responden alasan ketertarikan pada K-pop yaitu lagunya yang menarik.
d. Walaupun
menyukai K-pop murid kelas XII Pemasaran 2 juga tidak melupakan budaya lokal
(Betawi).
5.2. Saran
Berdasarkan
kesimpulan dan keseluruhan makalah ini saya ingin memberikan beberapa saran
sebagai berikut:
Kita boleh saja terpengaruh
dengan fenomena K-pop tetapi jangan melupakan tugas utama kita sebagai seorang
pelajar.
Sebagai warga negara
Indonesia kita harus tetap menghargai dan mencintai budaya dan produk dalam
negeri.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar