Jumat, 07 November 2014

PENGARUH FENOMENA KOREAN POP TERHADAP REMAJA

ini karya tulis IPS gue waktu kelas 12 kemarin. kata gurunya kalo ga bikin nih kartul gue gabisa ikut uas. yahsudah atas ancaman tak langsung tersebut gue susun karya tulis ini. 
btw nih kartul ga asal gue copas sana sini. sebagian besar adalah hasil pengamatan gue sendiri lho, hihihi. well, semoga dnegan gue share nih kartul bisa jadi referensi kalian okay! :D enjouy!!






Bab I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Maraknya Korean Wave atau Budaya Korea yang sudah menyebar ke seluruh dunia termasuk  Indonesia khususnya untuk para remaja membuat mereka berbondong-bondong mengikuti segala hal yang berbau Korea, dimulai dari segi budaya, makanan, trend berpakaian, hiburanya, serta musiknya yang saat ini sangat digandrungi oleh berbagai macam orang di seluruh belahan dunia. Tak heran sekarang Korea Selatan menjadi salah satu Negara Terpandang dan Ternama di Asia setelah China dan Jepang. Hal ini pun tak lepas dari kontribusi Pemerintahan Korea yang dengan gencar mendukung kegiatan pengenalan budaya Korea Selatan hingga mendunia. Keseriusan dalam pembinaan sumber daya alam dan manusia nya pun patut diacungi jempol karena mereka berhasil menciptakan orang-orang hebat di berbagai bidang khususnya dalam bidang teknologi dan informasi, pemerintahan, pendidikan, hingga industry hiburan. Tak dapat saya pungkiri bahwa demam Hallyu Wave ini juga menjalar dalam tubuh saya.
Topik dalam karya tulis ini tidak hanya berisi pandangan mengenai Hallyu Wave yang merebak di kalangan para remaja wanita di Lingkungan SMKN 25 Jakarta dan paradigma seorang  fangirl tetapi juga terdiri beberapa informasi yang membuat kita sadar bahwa hal ini berpengaruh terhhadap pola pikir, perilaku, serta mental yang tanpa kita sadari membawa pengaruh yang positif bagi diri mereka sendiri dan orang lain.
Oleh karena itu sebagai seorang KPOPERS (sebutan untuk penggemar KPOP) ingin menyajikan informasi yang berkaitan dengan hubungan social yang terjadi pada seorang fangirl dimana banyak paradigma yang bermunculan dan ditujukan untuk seorang fangirl yang berkonotasi negative. Maka dari itu pada kesempatan ini saya ingin meluruskan hal tersebut dan memberikan informasi yang sejelas-jelasnya agar bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata, semoga latar belakang ini akan menguatkan karya tulis saya ini dan karya tulis ini mampu memberikan sumbangan yang berarti dan bermanfaat bagi kita semua dan kembali, mengingatkan kita semua untuk selalu menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri.






1.2.  Rumusan Masalah
Berdasarkan Tujuan Khusus mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, masalah yang dibahas adalah mengenai pengaruh KPOP terhadap para Remaja. Dengan pokok bahasan lebih spesifik yaitu:
1.      Pengertian Korean Pop
2.      Perbedaan pola pikir, tingkah laku, dan keadaan mental seorang KPOPERS dengan murid biasa
3.      Dampak negative dan positive KPOP bagi para remaja di sekolah

1.3.  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini di bagi menjadi 2 yaitu, tujuan umum dan khusus:
Tujuan Umum
1.      Untuk mengetahui perkembangan k-pop dikalangan remaja.
2.      Memberikan informasi kepada remaja mengenai perkembangan k-pop
3.      Memberikan informasi kepada remaja mengenai dampak budaya k-pop.
4.      Memberikan gambaran kepada remaja mangenai pengaruh k-pop dalam kehidupan.
5.      Menyajikan data mengenai remaja yang berkaitan dengan perkambangan k-pop
6.      Menampilkan data yang dapat memberikan masukan pada remaja yang menyukai k-pop
7.      Diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca makalah

Tujuan Khusus
1.      Memenuhi tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

1.4. Manfaat Penulisan
Sebagai wacana awal bagi penyusunan karya tulis selanjutnya.
Sebagai literature untuk lebih memahami hubungan antara manusia dengan yang lainya
Menghilangkan paradigma negative terhadap Fans KPOP di Indonesia

1.5.Hipotesis
Dengan melihat fenomena K-pop yang sering muncul di layar televisi banyak remaja Jakarta yang menyukai K-pop.


1.6. Metodelogi Penelitian
Dalam penulisan Karya Tulis ini, metodologi penelitian yang digunakan adalah :
Wawancara Langsung, yaitu dengan mewawancarai beberapa narasumber yang berhubungan dengan karya tulis ini
Penjelajahan internet yaitu dengan mencari beberapa informasi di mesin pencari yang tidak penulis tidak dapatkan dari buku-buku.
Membagi angket sebanyak 10 lembar di kelas XII Pemasaran 2.
1.7.  Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara keseluruhan tentang makalah ini, berikut disajikan sistematika pembahasan makalah yang terdiri dari 3 bab, dengan susunan sebagai berikut
BAB I     PENDAHULUAN
Berisi tentang pembahasan tentang latar belakang pembahasan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan
BAB II   PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan hasil pengolahan data dari narasumber dan internet mengenai  seluruh sub bab atau elemen-elemen yang ada dalam Korean Pop, Fangirl, dan Lingkungan.
BAB III  KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bagian akhir dari penulisan makalah. Isi bab ini adalah ringkasan dan kesimpulan atas pembahasan  yang dilakukan pada bab sebelumnya, yang dirangkum dalam bentuk kesimpulan.




Bab II PEMBAHASAN
2.1.  Definisi Remaja
Remaja dalam bahasa Latin adalah adolescence, yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Istilah adolescence sesungguhnya mempunyai arti yang luas, mencakup kematangan mental,emosional, social, dan fisik (Hurlock, 1991). Pandangan ini didukung oleh Piaget (Hurlock, 1991) yang mangatakan bahwa secara psikologis remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Memasuki masyarakat dewasa ini mengandung banyak aspek afektif, lebih atau kurang dari usia pubertas.
Masa remaja adalah waktu meningkatnya perbedaan di antara anak muda mayoritas, yang diarahkan untuk mengisi masa dewasa dan menjadikannya produktif, dan minoritas yang akan berhadapan dengan masalah besar. Masa remaja, menurut Mappiare (1982), berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12 atau 13 tahun sampai dengan 17 atau 18 tahun adalah masa remaja awal dan usia 17 atau 18 sampai dengan 21 atau 22 tahun adalah masa remaja akhir.
Remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas. Mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja berada di antara anak dan orang dewasa. Oleh karena itu remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati diri” atau fase “topan dan badai”. Remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Namun fase remaja merupakan fase perkembangan yang berada pada masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik (Monks dkk; 1989).
Dari seluruh definisi remaja yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa remaja termasuk dalam kategori usia 12 tahun sampai 22 tahun, berada pada masa transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mengalami fase perkembangan menuju kematangan secara mental, emosi, fisik, dan sosial.

2.2.  Pengertian  K-POP
K-pop kepanjangan dari Korean Pop (Musik Pop Korea) merupakan jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Jenis musik ini adalah jenis pop. Banyak artis dan kelompok musik populer yang berasal dari Korea Selatan dalam negeri dan populer di mancanegara. Kegandrungan akan musik K-pop merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pada Demam Korea (Korean Wave) diberbagai Negara, termasuk Indonesia. K-pop ada sejak tahun 1960-an, pengaruh dari musik J-pop (Japan Pop). Menurut pengamatan dari pengamat musik Indonesia, yaitu Bens Leo. Musik Korea bangkit karena adanya pengaruh dari kebangkitan musik Jepang (J-Pop). Jika dalam beberapa waktu lalu musik Jepang bangkit dengan grup musiknya masing-masing, Korea bangkit dengan kekuatan grup vokal, baik boyband maupun gilrband. Bens Leo juga menjelaskan bahwa K-Pop sudah dipersiapkan dalam sejak waktu lima tahun lalu, karena Korea Selatan ingin mendapatkan pengakuan atau kebudayaan mereka. Musik Korea mempunyai dua unsur utama yaitu fashion dan musik itu sendiri. Biasanya musik Korea mengusung musik dance, beraliran hiphop, serta unsur koreografi dan kostum yang menarik. Disini kengunggulan dalam "ketampanan dan kecantikan" juga di tonjolkan, selain kualitas pencipta musik oleh mereka sendiri.

2.3.  Perkembangan K-POP Dari Masa Ke Masa
Musik pop Korea pra-moderen pertama kali muncul pada tahun 1930-an akibat masuknya musik pop Jepang yang juga turut memengaruhi unsur-unsur awal musik pop di Korea. Penjajahan Jepang atas Korea juga membuat genre musik Korea tidak bisa berkembang dan hanya mengikuti perkembangan budaya pop Jepang pada saat itu. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pengaruh musik pop barat mulai masuk dengan banyaknya pertunjukkan musik yang diadakan oleh pangkalan militer Amerika Serikat di Korea Selatan. Musik Pop Korea awalnya terbagi menjadi genre yang berbeda-beda, pertama adalah genre "oldies" yang dipengaruhi musik barat dan populer di era 60-an. Pada tahun 1970-an, musik rock diperkenalkan dengan pionirnya adalah Cho Yong-pil. Genre lain yang cukup digemari adalah musik Trot yang dipengaruhi gaya musik enka dari Jepang.
Debut penampilan kelompok Seo Taiji and Boys di tahun 1992 menandakan awal mula musik pop moderen di Korea yang memberi warna baru dengan aliran musik rap, rock, techno Amerika. Suksesnya grup Seo Taiji and Boys diikuti grup musik lain seperti Panic, dan Deux. Tren musik ini turut melahirkan banyak grup musik dan musisi berkualitas lain hingga sekarang. Musik pop dekade 90-an cenderung beraliran dance dan hip hop. Pasar utamanya adalah remaja sehingga dekade ini muncul banyak grup “Teen Idol” yang sangat digilai seperti CLON, H.O.T, Sechs Kies, S.E.S, dan g.o.d. Kebanyakan dari kelompok musik ini sudah bubar dan anggotanya bersolo-karier.
Pada tahun 2000-an pendatang-pendatang baru berbakat mulai bermunculan. Aliran musik R&B serta Hip-Hop yang berkiblat ke Amerika mencetak artis-artis semacam MC Mong, 1TYM, Rain, BIGBANG yang cukup sukses di Korea dan luar negeri. Beberapa artis underground seperti Drunken Tiger, Tasha (Yoon Mi-rae) juga memopulerkan warna musik kulit hitam tersebut. Musik rock masih tetap digemari di Korea ditambah dengan kembalinya Seo Taiji yang bersolo karier menjadi musisi rock serta Yoon Do Hyun Band yang sering menyanyikan lagu-lagu tentang nasionalisme dan kecintaan terhadap negara. Musik techno memberi nuansa moderen yang tidak hanya disukai di Korea saja, penyanyi Lee Jung-hyun dan Kim Hyun-joong bahkan mendapat pengakuan di Cina dan Jepang. Musik balada masih tetap memiliki pendengar yang paling banyak di Korea. Musik balada Korea umumnya dikenal dengan lirik sedih tentang percintaan, seperti yang dibawakan oleh Baek Ji Young, KCM, SG Wannabe, dan sebagainya. Musik balada umumnya digemari karena sering dijadikan soundtrack drama-drama televisi terkenal seperti Winter Sonata, Sorry I Love You,Stairway to Heaven dan sebagainya.
Berbagai artis Korea menangguk kesuksesan di dunia internasional seperti BoA yang menembus Jepang dan digemari di banyak negara. Kemudian artis-artis lain seperti Rain, Se7en, Shinhwa, Ryu Shi-won, dan sebagainya berlomba-lomba untuk menaklukkan pasar musik di Jepang. Rain tercatat sebagai artis Asia pertama yang mengadakan konser internasional bertajuk RAINY DAY 2005 Tour, di Madison Square Garden.
2.4.Sikap Remaja yang Menyukai KPOP
1.      Suka histeris saat melihat foto wajah Idola terbaru mereka.
Hal tersebut terjadi saat mereka melihat foto terbaru Idola mereka di sebuah situs jejaring social. Para KPOPERS mengeluarkan reaksi seakan-akan mereka belum melihat wajah Idola mereka selama bertahun-tahun maka tak jarang mereka sangat bersemangat apabila hanya melihat wajah idola mereka. Bersikap histeris yang agak berlebihan terkadang juga mengundang rasa tidak nyaman bagi para orang awam di sekitar mereka. Tidak hanya bersikap histeris, tetapi mereka juga sering menjadikan foto Idola mereka sebagai foto profil di situ jejaring social.

2.      Tangan dan kakinya otomatis ikut bergoyang jika sudah  mendengar lagu K-pop.
KPOPERS terkenal mempunyai gerak reflex saat mereka mendengar lagu K-POP. Irama yang dilantunkan lagu K-POP biasanya terkesan up-beat dan bersemangat sehingga mengundang tubuh mereka untuk ikut bergoyang mengikuti irama yang ada.

3.      Ingin tahu terhadap segala informasi yang berhubungan dengan Korea
Sebagai KPOPERS  wajib sekali mengetahu segala berita yang sedang naik daun di Korea sana. Tak di ragukan lagi, mereka pun memburu berita tersebut melauli internet. Selanjutnya, para KPOPERS pun juga aktif di berbagai forum yang membahas semua hal tentang Korea, mulai dari Drama, Musik, Film, hingga Kuliner. Lalu untuk mendapatkan berita-berita terkini tentang Korean Entertainment sekarang sudah tersedia situs di internet yang update sekali tentang dunia K-pop, mulai dari Bahasa Indonesia, Inggris, Thailad, Prancis, atau yang lainya semua ada.

4.      Tahu beberapa kosakata dalam Bahasa Korea
Sering mendengar lagu KPOP pastinya sudah tidak asing lasi dengan kosakata dalam Bahasa Korea misalanya, 사랑해 (Saranghae),  오빠 (Oppa) , 감사합니다 (Kamshahamnida), dan 안녕하세요 (Anyeonghaseyo). Ternyata menyukai KPOP menghasilkan manfaat yang berguna bagi pengembangan diri seperti belajar Bahasa Korea yang lumayan untuk menambah wawasan diri sendiri.

5.      Mengoleksi segala hal tentang atribut Korea melalui online shop atau pergi ke Korea
Untuk menunjukan bahwa kita Fans mereka otomatis kita ingin mengoleksi semua tentang idola kita. Mau itu lightstick, banner, cd, dan lain-lain, tidak jarang K-pop lover memburu atributnya langsung hingga pergi ke Korea.

2.5. Pola pikir dan tingkah laku KPOPERS di mata Psikolog
Seorang psikolog pernah mengatakan: Jangan pernah meremehkan anak-anak yang mencintai/mengagumi selebriti Korea. karna hati mereka lebih murni, hangat daripada orang lain. Mereka tulus mencintai artis tersebut. mereka berteman dengan orang yang memiliki ketertarikan yang sama walaupun berbeda kota, umur, negara. Mereka tidak mendiskriminasi orang berdasarkan ras. Mereka berusaha mengatasi perbedaan bahasa dan budaya. Mereka adalah orang yang tidak mudah menyerah, gigih dan tidak menghianati orang yang mereka sukai.
Menurut investigasi, ketika mereka mencintai memuja selebriti korea mereka mengalami hal yang tak pernah dialami sebelumnya. Mereka memahami makna dari bersyukur. Hati mereka menjadi lebih sensitive dari pada sebelumnya. Mereka menjadi lebih peduli terhadap orang lain. mereka adalah orang-orang yang mudah tersentuh.
Cara berpikir merekapun berbeda dengan orang lain. mereka adalah tipe orang-orang yang tidak mudah terpengaruh cinta, mereka juga termasuk orang-orang yang tidak pernah berpikir melakukan hal-hal buruk. Karna criteria mereka saat mencari pasangan sangat tinggi. Menurut mereka kpribadian seseorang jauh lebih penting dari pada penampilan seseorang.

Mereka juga termasuk orang-orang yang memiliki memori kuat dan baik. Mereka dengan mudahnya menyerap lyric lagu korea yang tidak mereka mengerti. Mereka adalah orang-orang ceria yang memiliki kemampuan koordinasi sangat tinggi. Memiliki tekad yang kuat untuk membeli sesuatu yang berhubungan dengan selebriti yang mereka sukai.



2.6.Dampak Positive dan Negative KPOP terhadap remaja di sekolah
Dampak Positive
1.      Dapat menjadi salah satu sarana hiburan untuk menyegarkan otak dari kegiatan-kegiatan  sekolah yang menguras tenaga dan pikiran.
2.      Menambah pengetahuan tentang kebudaanyaan negara lain.
3.      Menjadikan idola kpop kita sebagai motivasi dan isnpirasi untuk hal yang positif
4.      Mengetahui bahasa korea dan mulai mepelajari nya dengan antusias.
5.      Sarana untuk menambah teman dari berbagai tempat di seluruh penjuru dunia secara  tidak langsung(melalui dunia maya).
6.      Memiliki mental yang positif karena pada dasarnya KPOP itu merupakan vitamin bagi mereka.

Dampak Negative

1.      Lebih memilih mendengarkan lagu K-pop atau lebih memilih berdandan mirip dengan idolanya yang terkesan lebih ‘terbuka’ serta mengikuti gaya hidup masyarakat Korea Selatan
2.      Lebih senang berbicara bahasa Korea dibandingkan berbicara Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal tersebut menurunkan nilai kebangsaan dan kebudayaan bagi bangsa Indonesia karena pengaruh asing itu.
3.      Menjadi lebih konsumtif dan juga terkesan boros karena  membeli pernak pernik, tiket konser, ataupun album original dari idolanya
4.      Mengganggu aktivitas belajar
5.      Kegiatan bersosialisasi di kehidupan nyata nya berkurang dan terkesan menajdi anti social karena asyik sendiri dengan dunianya.



Bab III PENELITIAN
Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang saya gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian tersebut saya menghubungkan data-data yang saya dapat antara yang satu dengan yang lain. Selain itu saya juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan teori yang kami gunakan. Sehingga diharapkan penelitian saya bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.
3.2. Sumber data
Sumber data saya adalah beberapa siswa SMKN 25 Jakarta, yang kira-kira kami ambil sampel adalah 10 siswa.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah dengan angket. Dengan angket saya dapat menyimpulkan, melalui jumlah koresponden yang menjawab pertanyaan tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang menjawab dengan jawaban yang berbeda pada pertanyaan yang sama. Dan setiap dari pertanyaan itu akan saling berkaitan.
3.4. Teknik Analisis Data
Cara saya dalam menganalisis data yang saya dapat yaitu dengan pertama-tama memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik. Lalu saya mulai menghitung jumlah data, setelah itu kami mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang memilih. . Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian saya, saya menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, saya menuangkannya dalam karya tulis ini.




Bab IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Untuk mendapatkan data yang mendukung karya tulis ini saya membuat daftar pernyataan mengenai “Pengaruh K-pop Terhadap Remaja SMKN 25 Jakarta”  yang disusun dalam angket di bawah ini dan kami sebarkan pada siswa SMKN 25 Jakarta khususnya kelas XII Pemasaran 2  disertai pula hasilnya.
ANGKET
1.         KPOP merupakan budaya Korea yang sedang merajalela di kalangan remaja
2.         KPOP identik dengan boyband,girlband,actor,dan aktris dengan wajah tampan dan cantik
3.         Menyukai KPOP karena music nya yang unik dan enak di dengar dan koreografi tarian nya yang dibawakan dengan baik
4.         Menyukai idola korea  karena tampang dan wajah yang sempurna
5.         Mampu menghafal berbagai macam lirik lagu korea
6.         Mengetahui berbagai macam kosakata korea
7.         Tidak menyukai KPOP karena alasan tertentu
8.         Menyukai KPOP berarti tidak menyukai budaya negeri sendiri
9.         Menggemari KPOP membuat waktu belajar jadi terganggu
10.     Tahu semua artis KPOP
11.     Merasa risih terhadap teman yang menggilai KPOP
12.     Prestasi sekolah para KPOPERS cenderung tidak bagus
13.     Menjadikan idola kpop kita sebagai motivasi dan isnpirasi untuk hal yang positif
14.     Meningkatnya budaya konsumtif karena harus membeli semua pernak-pernik KPOP
15.     Menjadi anti social di kehidupan nyata karena terlalu sibuk mencari kegiatan idola di dunia maya.
16.     Sarana untuk menambah teman dari berbagai tempat di seluruh penjuru dunia secara  tidak langsung(melalui dunia maya).
17.     Dapat menjadi salah satu sarana hiburan untuk menyegarkan otak dari kegiatan-kegiatan  sekolah yang menguras tenaga dan pikiran.
18.     Menambah pengetahuan tentang kebudaanyaan negara lain.
19.     Menghambur-hamburkan uang hanya untuk membeli album ataupun mendownload di internet.
20.     Menambah wawasan tentang budaya Negara lain untuk lebih mengerti kebudayaan Negara nya sendiri.
21.     Mengidolai artis korea secara berlebihan membuat anda sadar bahwa itu tidak baik.
22.     KPOPERS Memiliki pola pikiran yang berbedadan cenderung lebih cerdas dan kritis  daripada remaja biasa.
23.     KPOP membawa dampak positif bagi para remaja di sekolah
24.     KPOP membawa dampak negative bagi para remaja di sekolah
25.     KPOP membawa dampak positif maupun negative bagi para remaja di sekolah
4.1.   Pengetahuan akan KPOP
Menurut hasil angket kami, didapatkan bahwa yang mengetahui apa itu K-pop secara secara pasti adalah 9 orang dari total 10 angket yang dibagikan tetapi 1 orang tidak mengetahuinya secara pasti.

Hal itu menunjukkan bahwa responden yang mengetahui secara persis apa itu K-pop, jika dimasukkan dalam persen maka 90 % responden menyatakan mengetahui K-pop, sedangkan  10 % lainnya tidak begitu mengetahui tentang K-pop.

Hasil ini menunjukkan bahwa murid Kelas XII Pemasaran II sebagian besar mengetahui secara persis apa itu K-pop. Dengan demikian bahwa fenomena K-pop bukan hanya melanda remaja Indonesia secara umum yang saat ini sering kita saksikan di layar televisi seperti antrian pembelian tiket SUPER JUNIOR (boyband asal Korea) tetapi juga melanda remaja di kelas XII Pemasaran II secara khusus.

4.2.   Alasan Ketertarikan Pada K-pop
Dari 10 angket yang telah kami bagikan hanya 8 orang yang mempunyai alasan ketertarikan pada K-pop. Dari ke 8 responden tersebut mayoritas memiliki alasan lagunya enak didengar dan artis Korea memiliki paras yang cantik dan tampan, serta sebagian kecil menyukai karena dance atau tarian artis-artis tersebut bawakan.
Berikut daftar alasan ketertarikan :
Alasan
Jumlah orang
Lagu yang menarik
1
Lagu dan wajah para artisnya
2
Lagu dan tariannya                       
2
Wajah artisnya
2
Wajah, tarian, dan lagu
1
Jumlah
8

4.3.      Dampak Pengaruh K-pop
Melalui hasil angket yang telah saya sebarkan sebelumnya, didapat hasil bahwa dari jumlah 10 responden yang mengerti akan dampak K-pop  6 orang sedangkan 4 responden lainnya tidak memiliki dampak positif dan negatif dalam kehidupannya. Meskipun menyukai K-pop semua responden masih mengetahui budaya lokal (Betawi) hal ini dibuktikan dengan hafalnya mereka terhadap lagu-lagu daerah betawi dan seluruh nusantara.



Berikut daftar dampak positif dan negatif :
Tabel 4.3.1
Dampak
Jumlah orang
Positif
2
Negatif
0
Positif dan negative
4
Jumlah
6
Jadi, persentase dari tabel di atas adalah sebagai berikut :
Dampak positif                         = 33,33 %
Dampak negatif                        = 0 %
Dampak positif dan negatif    = 66,67 %





















Bab V PENUTUP
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran.

5.1.  Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab IV dapat disimpulkan bahwa:
a.  Sebagian besar dari murid kelas XII Pemasaran 2 telah mengetahui tentang K-pop secara pasti, tetapi ada juga sebagian kecil lainnya yang belum begitu mengetahui apa itu K-pop.
b.  Masih ada sebagian dari kita yang belum mengetahui secara pasti dampak fenomena K-pop, walaupun sebagian ada yang mengetahui secara pasti.
c.   Menurut responden alasan ketertarikan pada K-pop yaitu lagunya yang menarik.
d.  Walaupun menyukai K-pop murid kelas XII Pemasaran 2 juga tidak melupakan budaya lokal (Betawi).

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini saya ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
         Kita boleh saja terpengaruh dengan fenomena K-pop tetapi jangan melupakan tugas utama kita sebagai seorang pelajar.
         Sebagai warga negara Indonesia kita harus tetap menghargai dan mencintai budaya dan produk dalam negeri.














DAFTAR PUSTAKA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar