Selasa, 18 Agustus 2015

Mozaik yang Tidak Hilang



19 agustus 2015 merupakan salah satu tanggal yang ngga akan gue lupakan. Bukan, bukan gue dapet teraktiran atau ditembak sama oppa -_- melainkan saat dimana akhirnya, gue dapat menikmati tugas sekaligus karya sastra gue dan teman-teman sekelas. Subahanallah! Senengnya bukan main!


Seperti biasa, gue berangkat ke kampus selalu bareng sama Kak Rahma. Dan di saat itulah kabar gembira bukan dri mast*n itu datang!!! Kak Rahma bilang kalau buku kumpulan puisi kelas udah jadi   hurayyy!! Yehettt! Gue histeris sendiri di atas motor. Ketawa-ketawa sambil ga lupa mengucapkan syukur.

Alhamdulillah banget, akhirnya, atas kuasa dan ridho Allah SWT, tugas yang njelimet dan ngures duit jajan itu selesai!
Setelah tiga bulan or even satu semester kami sutris gara-gara tugas yang ngebebanin ini, hari ini, di Rabu pagi yang cerah, teman kita tercinta, Umi membawa bungkusan berisi 25 buah buku kumpulan puisi ini. yeah, Umi you rock! Saat melihatnya gue seneng bukan main. Heboh sendiri macem liat oppa koriya gue.

Apalagi saat baca siapa aja yang berkontribusi besar di halam kedua buku tersebut. yes, nama gue di-mention dua kali! Sebagai penulis dan pendesain sampul! Duh, Alhamdulillah! Ternyata cewek yang gak jelas kaya gue bisa berguna dan mampu meringankan sedikit beban Umi yang udah repot sana-sini untuk ngurus buku itu ke percetakan.

Kalau misalnya gue disuruh menceritakan bagaimana proses pembuatan puisi karya gue itu, gue ga bisa dah. Haha. Terlalalu memalukan untuk dikenang(?). tetapi, khsuus untuk pengerjaan sampul, banyak drama yang tersaji. Lol. Maksud gue, banyak banget kendala yang saat itu gue hadapi!
Seperti, adaptor netbuk yang rusak! Tetapi, Alhamdulillah, di mana ada kemauan di situ ada jalan! Gue berhasil juga buat 3 draft desain sampul hingga jadi satu fixed cover. Yang sekarang dipajang di kover buku.

Terimakasih banyak teman-teman Kelas 02SINPA ats kontribusinya! Juga kepada Bu Nori yang tidak lelah mengingatkan dan mendukung kegiatan kami. juga kepada Pak Wildan, selaku KAPRODI SASINDO UNPAM yang seratus persen mendukung dan membantu kami dalam proses pengerjaannya. Terimakasih juga atas testimony-nya, Pak!!!

Gue ngga berekspektasi terlalu banyak terhadap karya pertama kami ini. yakinlah, bahwa buku kumpulan puisi ini bukan yang pertama dan terakhir melainkan sebuah batu loncatan kita untuk ke jenjang yang lebih prestisius!

SEMANGAT! ALLAHU AKBAR ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar