Tersiksa. Kutersiksa karena harus
pindah kelas ke gedung sementara yang lebih jauh jaraknya dari rumah. Huhu. Kumerana karena uang bensin yang membengkak dan uang jajan yang menipis. Oh sedihnya nasibku. Perjuangan meraih gelar sarjana di belakang nama masih setitik, sejuta langkah masih kuraba, oh tidak oh iya. Semangattttttt!!!
Sebenarnya gue mau nyanyi lagu
dangdut Cuma gak jadi ah. Gue gak begitu hafal lagu dangdut soalnya. Well,
makin ngelantur. Yap, diri gue ini tersiksa karena ya karena di semester dua
ini gue harus mingkem dan manut atas mandataris kaprodi dan jajaran atas kampus
bahwa kelas sasindo itu dipindahsementarakan ke kampus WT di deket pamulang
square. Dan, astaga, asal anda tahu waktu pertama kali studi lokasi, gue
sendirian, yap sendirian dan nyasar pula. Lengkap banget mirisnya. Apesnya pol
bingitz.
Setelah hampir setengah jam gue
tanya sana-sini sama abang2 tukang ojek dan tukang buah, sampailah gue di
gedung Witana Harja aka kampus UNPAM WT. letaknya itu di dalam komplek. Dan di
depannya itu tersemat plang gedung perkantoran milik pemerintahan. Heol, gue
kira kampus WT berdiri di atas tanahnya Pak Darsono eh ternyata numpang bareng
pemerintah. dan setelah gue tahu dari Kak Rahma, ternyata kita satu lokasi sama
Depkes Tangsel gitu.
Kampus Witana Harja adalah bedeng
sementara untuk para mahasiswa dari beberapa jurusan yang dipindahkan. Dan apakah
kalian tahu letak gedung kelas sasindo? Di ujung, paling ujung. Mantap. Udah mana
gersang banget tempatnya karena minimnya tetumbuhan hijau terlebih pohon. Gedung
WT.F yap what the factk.haha,lol. Mayoritas gedung sementara yang dibangun atap
itu bangunannya non permanen alias sementara. Atapnya aja terbuat dari asbes
yang nauzubillah ruang kelas serasa neraka bocor alus. AC yang biasa di ruang
608 – kelas gue yang dulu – kalo disetel ngegedur banget anginnya jadi
dirindukan kehadirannya. Asli, gak efektif banget masang AC di kelas gue yang
sekarang. Anginnya Cuma kerasa sejengkal doang.
Makanya kalo disetel kudu di titik 15 derajat lah kalo bisa!
Gue juga agak sangsi sebenarnya. Pasalnya,
h-1 sebelum perkuliahan dimulai, gedung WT.F yang gue tempatin masih setengah
kelar. Ckckck. Apa udah dihajatin belom nih gedung sama tanahnya sama Pak
Darsono? Takutnya kan….. you-know-i-am-the-cowardest.
Untuk urusan toilet, cukup bersih
dan lebih baik lah dari sebelumnya. Dan soal kantin alias tempat jajanan, lagi,
teman-teman gue rada tersiksa. Karena kantin di sana itu range harga makanannya
bener2 beda sama di unpam. Yah secara, di sana mayoritas kan pembelinya orang
kantoran semua, orang depkes mah pasti tiap bulan digaji sama pemerintah jadi
mereka megang duit terus. Nah kita orang nih? Mahasiswa. Titelnya doang
mahasiswa tapi kantongnya kantong anak SD, - Aini.
Nasi rames yang lauknya menurut
gue pribadi gak ngenyangin perut dibandrol dengan 10.000 perporsi. Kalo kata
kakek gue sih murah tapi kalo kita itu yah gak akur lah sama kantong kita. Tapi
beruntung gue bawa bekel, karena gak perlu merasakan nggak ridhonya ngeluarin
selembar sepuluh ribuan dari kantong gue. Haha. Walaupun agak malu dan keki
karena musti nenteng2 kresek berisi bekal makanan gue,haha it’s okay wae lah!!
:D
Pertama-tama gue sempet bingung. Ada
apa ini dipindahin? Baru semester dua coi. Yah walaupun sebelumnya memang
dijadwalkan di semester 4 atau 6 khusus anak sasindo baka pindah ke gedung baru
yang letaknya di muncul. Lebih jauh yess. Tapikan itu untuk semester 4, nah ini
gue baru semester dua tapi udah dianak-tirikan begini. Aduh… Well, alasan
kenapa kelas sasindo dipindah ke WT itu karena mahasiswa/I sasindo yang emang
sedikit dan kebetulan semester ini fakultas hukum itu nerima banyak MABA dan
kelas gue pun kepake deh. Huhu sedih…. Sedihhh!
Tadi dosen nyentrik nomor sekian
di sasindo, sebut saja Pak Misbah, beliau juga sempet menghibur lara di hati
para anak2 sasindo. Viktor, gedung baru yang akan jadi destinasi akhir
anak-anak sasindo itu katanya fasilitasnya sekelas internasional. Wuih, sedap. Terus
di setiap kelas bakal ada CCTV. Tetapi dnegan adanya CCTV, sesungguhnya
keleluasaan belajar jadi terganggu, khususnya anak sastra. Cos, kita gak
mungkin stay di dalam kelas mulu. Anak sastra biasanya itu belajar di alam
terbuka supaya biar lebih greget gitulah pokoknya.
Gue sih udah biasa sama soal
numpang menumpang cos dari SMP gue juga numpang gedungnya. We called it
bedeng.hahaha…. ah, jadi keflashback masa SMP kan :””””)
Intinya semangat terus buat gue
lah!!! Seperti tagline gue itu, keep going no matter what!!! Fightingggggg!! ^^
Jurusan apa aja yang pindah kesana ?
BalasHapusmau nanya..gedung Viktor itu dari gedung utama unpam kearah mana ya, saya semester 3 dan dipindahin kesana nih.
BalasHapus