Selasa, 23 September 2014

50 Shades of The Longing Shadow

The truth in my life was running free, but time to find it never fades away. so,  here i am, with open lungs, ready steps,  catching the truth whoose been longing to be found. no truth without sacrifice. no succeed without failure. keep moving on even when they say stop it already.it means you should run further and faster! -xianara


tiada hari tanpa kekecewaan. tagline yang cocok buat gue. setiap hari gue selalu dibuat kecewa.*bukan karena pacar^^*.
kecewa karena tingkah laku mereka yang seakan ga menghargai usaha gue. emang susah banget apa yah mengapresiasi usaha seseorang?well, dijaman sekarang kayanya susah.jaman semakin modern tapi moral semakin bobrok.apresiasi dalam hal yang kecil juga sangat diterima lho. contohnya, elu jadi artworker (yang bisa bikin psoter fanfiction) yang ga dibayar, tapi nama lu dicredit. itu udah apresiasi lo. mau kecil atau gede yang penting apresiasi.

sama seperti kehidupan yang kita jalani sehari-hari ini. setiap hal kecil yang lo lakuin harus lo apresiasi. semua hal yang lo terima baik kecil atau besar patut dan wajib disyukuri. kita sebagai manusia wajar, ga pernah bisa puas, tapi untuk bersyukur, kita harus bisa. sebagai makhluk ciptaan tuhan, kita ini bukan apa-apa sebenernya. tapi kok ya sekarang banyak banget ditemuin orang yang besar banget angkara nya. gengsi tinggi bray. 

orang sombong. semalem gue barusan nonton Mahabharata yang episode tentang perjalanan kelahiran Dewa Khrisna. yah gue sih udah tau jalan ceritanya yg soal doi bakal bunuh raja kamsha*gue udah nonton di dvd adek gue versi kartun nya* orang yang merasa dirinya sombong dia pasti akan melakukan kezhaliman dan kelalaian serta dosa. 

perbuatan tidak adil itu termasuk kejahatan, tapi masih bisa diampuni oleh mereka sendiri. nah ini doi udah sombong dan sering gak adil sama diri ngana, apa masih patut untuk diampuni?

katanya orang padang itu perhitungan banget jadi orang, entah itu soal duit, harta, kerjaan, deesbre deesbre... tapi nyatanya disini gue menemukan ga semua orang padang seperti itu. gue pribadi ada campuran darah minang dari bokap, dan sampai detik ini gue selalu melihat refleksi diri gue yang jauh dari sifat bengkok orang padang itu. perhitungan? gue ga pernah perhitungan. orang gue rada oon mtk *lho-__-?* 
bukan maksud gue nyombongin diri atau deffending diri sendiri.
tapi justru gue lihat malah mereka yang perhitungan sama gue? lah ga salah? perhitungan ama anak yang belom ngehasilin duit sendiri bro?
asal tau aja ya, gue selama ini ga pernah minta duit ke mereka kalau ga peelu2 amat. kalau urusan duit gue pasti minta ke mereka yang ujung ujung nya soal sekolah. kalau untuk kebutuhan pribadi gue, gue mesti pikir2 dulu kali. masa iya, dari kecil gue udah diurusin sampe seakrang gue udah punya ktp gue masih minta duit mereka. yah, dan akhirnya kalau untuk urusan hal-hal pribadi gue pasti akan usahaain untuk ga minta duit sama mereka. dan gue pun bukan orang suka minta. 

BAGUSnya, orang dirumah gue ini tipe orang yang "yang butuh siapa gue apa elu? elu kan? nah elu dong yang harusnya minta!" hell!kalo ga niat ngasih mah ya mending gausah-_- 

dan jujur, gue ngerasain dan sadar banget kalau gue ini udah terlalu jadi beban mereka. tapi ya mau gimana lagi.. orang tua gue aja gimana ya.. ga ngurusin gue, properly. they just visited me twice or even once in a year.when aid mubarak day or school's vacancy. me, for real never asked them to take care of me although it was my right and a must for them. so that's why my real parents are the last thing that may come to my mind. somehow it doesnt.

see, i through years alonely, literally means alone. i grew up not like an usual kid whose parents were there with them. i grew up with different style. there was my passed away aunty that always have been a shield for me. she never complains about my bad behaviour unless she changed it to be good. she's the one who trully scolded me, i mean in positives way. she's more than my mother. her presence was like an autumn in the winter... now i missed her so much. though i should be mother and sister for her children. a good sister is damn so hard to do.. i think i'm still far away from that good title. eventhough i tried to lead them a good path to grow. i told them what is best and good and what is bad and worst. i acknowledged that i was more often complaining about taht's all. can you imagine? when you're only about sixteen to seventeen, you have to be a role model a good role model, a good taker, a nice example, a fine key, to your two innocents siblings who are motherless?

tho, it was not hard anyway for you all, imagine i will surpass it very cool without hesitation. but look.... i'm a good..good complainer.......-_-


/sigh/

rasanya kalau gue terusin ini postingan bakal overload. hahahahk....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar