Kamis, 11 Desember 2014

Sastra Melayu Rendah

Bahasa Indonesia tumbuh dari bahasa melayu, tentunya dalam perkembangan bahasa terutama sastra menggunakan bahasa melayu. Kesusastraan melayu rendah atau yang juga dikenal dengan istilah sastr melayu tionghoa pada abad ke-19 cukup banyak mewarnai perjalanan sejarah sastra di Indonesia. Sastra melayu rendah cukup produktif dengan 806 nama sastrawan tionghoa yang telah menulis 3005 karya sastra. Karya sastra tertua trbit sekitar tahun 1875 yakni karya terjemahaan roman berjudul Lawah-lawah merah karya Pont Jest, pengarang perancis.