Bahasa Indonesia tumbuh dari bahasa melayu, tentunya dalam
perkembangan bahasa terutama sastra menggunakan bahasa melayu. Kesusastraan
melayu rendah atau yang juga dikenal dengan istilah sastr melayu tionghoa pada
abad ke-19 cukup banyak mewarnai perjalanan sejarah sastra di Indonesia. Sastra
melayu rendah cukup produktif dengan 806 nama sastrawan tionghoa yang telah
menulis 3005 karya sastra. Karya sastra tertua trbit sekitar tahun 1875 yakni
karya terjemahaan roman berjudul Lawah-lawah merah karya Pont Jest, pengarang
perancis.